Jumat, 02 Oktober 2015

4. Profesi Kependidikan (Guru Efektif dan Kompetensi Guru)



Guru Efektif dan Kompetensi Guru
By: Fitri Ayu Nurjannatin
Profesi Kependidikan (Tugas 4)

Ki Hajar Dewantara
Ing Ngarsa Sung Tuladha yang artinya  Di depan seseorang harus bisa memberi teladan atau contoh.
Ing Madya Mangun Karsa yang artinya tengah atau diantara seseorang bisa menciptakan prakarsa atau ide
Tut Wuri Handayani yang artinya dari belakang seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan dan arahan
Dengan ketidakpuasan atau pelaksanaan sistem pembelajaran yang menitikberatkan pada pendekatan perintah, sangsi dan ketertiban semata dimana konten kurikulum disatroni kaum imperialisme, Ki Hajar Dewantoro memandang pendidikan tersebut tidak sesuai dengan nilainya budaya masyarakat timur, maka Ki Hajar Dewantara dengan Taman Siswanya melakukan pendekatan MOMONG, AMONG, dan NGEMONG dengan sitem pendidikan yang bernafas mengembalikan peran guru sebagai insan yang lembut untuk membimbing dan membina anaknya serta menemukan karakteristiknya.
Dengan adanya pendekatan MOMONG, AMONG, dan NGEMONG peserta didik mampu belajar dengan nyaman karena dibatasi dengan tertib damainya kehidupan bersama. Mendidik anak yang Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, merdeka, cerdas dan terampil, sehat jasamani dan rohani, mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa dan tanah air ini.
Sistem Ki Hajar Dewantara ini sejalan dengan strategi pembelajaran konstruktivisme, menjadikan siswa belajar aktif , proses belajar mengajar menitikberatkan pada siswa, dan guru adalah fasilitator atau pengajar. Sejalan dengan konstruktivisme ki Hajar Dewantoro Tut Wuri Handayani yang artinya dari belakang seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Menempatkan pendidik sebagai orang yang berada dibelakang siswa, membimbing dan mendorong untuk belajar dan memberi teladan untuk membantu siswa membiasakan dirinya untuk berperilaku yang bermakna dan berguna bagi masyarakat. pengajar atau seorang guru harus memiliki fleksibelitas pikiran yang tinggi dan berperilaku yang professional. Agar menjadi Guru yang efektif dan memiliki kompetensi-kompetensi yang harus dicapai.

  1. Guru yang efektif
Guru yang efektif merupakan guru yang aktif dalam mengajar atau sebagai fasilitator. Guru yang efektif  karena kompetensi pada Guru dengan itu Guru mampu menciptakan suasana kelas menjadi efektif, menyenangkan dan mampu mengelolah kelasnya sehingga  belajar para siswa berada pada tingkat yang optimal dalam proses belajar pembelajaran. Begitu pula Guru yang efektif adalah Guru yang mempunyai hubungan relasi komunikasi antara peserta didik, komunitas sekolah dan pendukung sekolah lainnya, dalam hal ini guru mampu menghidupkan suasana hubungan sekolah dengan efektif dan keakraban untuk memajukan sekolah yang maju, berkembang dalam prestasi antara sekolah dan peserta didiknya. Guru yang efektif juga mampu mengelolah dan mengurus administrasi pendidikan, dan harus mempunyai keterampilan mengaminidtrasi keuangan, keterampilan menyusun akademik, penyusunan arsip dan ekspedensi serta yang bekenaan dengan administasi sekolah.

  1. Kompetensi Guru
Guru mempunyai kompetensi yang penting dan berkaitan antara kompetensi-kompetensi yang lain. Kompetensi-kompetensi diantaranya yaitu Paedogodik. kepribadian, social (Masyarakat) dan Profesional,
a.       Kompetensi paedagodik Guru. 
     Dalam hal ini Guru menguasai aspek peserta didik, menguasai teori pelajaran, mengembangkan kurikulum, menyelenggarakan penyelenggaraan yang terdidik, memanfaatkan telekomunikasi sebagai system pembelajaran, menfasilitasi peserta didik, mampu berkomunikasi, empiric, santun pada peserta didik
b.      Kompetensi kepribadian, social (Masyarakat) dan Profesional.
     Secara teoritis ketiga jenis kompetensi tersebut dapat dipisah-pisahkan satu sama lain, akan tetapi secara praktis sesungguhnya jenis kompetensi tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan. Ketiga kompetensi tersebut saling terpadu dalam diri guru. Guru yang terampil mengajar harus memiliki pribadi yang baik dan mampu melakukan social adjustment dalam masyarakat dan saling terpadu dalam karakteristik tingkah laku guru.
c.       Kompetensi Guru Model P3G
10 kompetensi Guru pada model P3G pada tahun 1980:
1)      Menguasai bahan ajar
Dalam hal ini guru mampu menguasai bahan ajar materi maupun praktek bidang studi yang akan di sampaikan kepada peserta didik sesuai dengan kurikulum pada program bidang studi.
2)      Mengelolah program belajar mengajar secara umum
Guru mampu melaksanakan proses belajar mengajar dengan benar dan jelas, memilih materi dan prosedur intruksional yang tepat, mengenal kemampuan peserta didik, menyesuaikan rencana pembelajaran dengan situasi kelas dan mengevaluasi hasil belajar didalam kelas
3)      Mengelolah kelas
Mengatur dan menata ruang kelas dengan benar supaya dalam proses belajar mengajar menjadi efektif dan berjalan dengan lancar.
4)      Menggunakan media dan sumber pengajaran
Media merupakan suatu sarana untuk menyampaikan sumber pengajaran.
Sumber merupakan suatu yang berbahan buku, suber internet, perpustakaan.
5)      Menguasai landasan kependidikan
Seorang guru dalam menguasai landasan pendidikan dalam sikap dan tingkah laku sebagai seorang guru, bagaimana ia bersikap dan bertingkah laku didepan peserta didiknya.
6)      Mengelolah interaksi belajar mengajar
Guru di sini adalah Tutor yang akan berdiri dan memasuki kelas dan berhadapan dengan peserta didik, untuk itu dalam interaksi belajar mengajar ini Guru mampu membuka pelajaran, memberikan materi, interaksi Tanya jawab denga peserta didik, mengevaluasi pelajaran dan menutup pelajaran, sebagai mana sesuai dengan prosedur interaksi belajar mengajar.
7)      Menilai prestasi belajar siswa
Guru menilai prestasi siswa dengan indicator kemampuan siswa, baik dari proses, persiapa dan hasil belajar menurut karakter pada masing-masing anak.
8)      Mengenal fungsi dan program pelayanan BP atau Bimbigan Konseling (BK)
Khususnya Guru BK mampu melayani dan menangani peserta didik, khusunya pada peserta didik yang bermasalah di sekolah maupun dalam system pembelajaran yang dimiliki oleh peserta didik. Guru BK juga beperan melayani keperluan siswa yang akan disampaikan ke semua Guru. Dan Guru lainnya diharapkan juga memahami karakteristik anak.
9)      Mengenal dan ikut menyelenggarakan administrasi sekolah
Guru juga mampu mengelolah dan mengurus administrasi pendidikan, dan harus mempunyai keterampilan mengaminidtrasi keuangan, keterampilan menyusun akademik, penyusunan arsip dan ekspedensi serta yang bekenaan dengan administasi sekolah
10)  Memahami prinsip pendidikan dan menafsirkan untuk memajukan  pengajaran
Dengan adanya Guru yang efektif dan mempunyai Kompetensi Guru, maka Guru dapat dikatakan sebagai Guru yang Profesional, dengan itu Guru dapat mendirikan peserta didik yang memiliki pendidikan berkarakter. Pendidikan karakter merupakan kegiatan manusia yang didalamnya  terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukan bagi generasi berikutnya. Dengan tujuan membentuk individu yang berjiwa social, berfikir kritis, memiliki dan mengembangkan cita-cita untuk bangsa dan Negara.


Sumber:
            Materi Perkuliahan Profesi Kependidikan oleh Dosen Drs. Jajang Suryana M,Sn.
Hamalik, Oemar. 2002. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
          Bandung; PT Bumi Aksara.
Aris. 2009. Konsep Pendidikan Indonesia Menurut Ki Hadjar Dewantara. (Online),
         ki.html?m=1, diakses,01 Oktober 2015, pukul 11.24 WITA )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar