Sabtu, 03 Oktober 2015

4. Pengembangan Peserta Didik (Perkembangan Gambar Karya Anak-anak ( Umum))

Perkembangan Gambar Karya Anak-anak ( Umum)
By: Fitri Ayu Nurjannatin
Pengembangan Peserta Didik ( Tugas 4)

Karya seni merupakan suatu ungkapan atau perasaan seseorang yang dituangkan melalui hasil karya. Dengan adanya seni seseorang dapat menuangkan ide, gagasan, imajinasi, sesuai dengan lingkungan di sekitarnya. Ada yang beranggapan seni ada sejak manusia itu dilahirkan. Hampir bisa dikatakan bahwa perilaku anak seusia dini merupakan kegiatan yang berkesenian. Pendidikan seni salah satu konsep untuk mendidik anak usia dini. Tujuan ini bukan menjadikan anak sebagai seniman atau seniwati, tetap untuk mengajak anak lebih kreatif sedini mungkin dalam melakukan sesuatu. Untuk mengetahui perkembangan anak dapat dilihat dari kegiatan menggambar anak. Kegiatan menggambar anak umumnya di pengaruhi oleh motorik halus yang berkembang pada anak.
Menurut Rita Eka Izzaty (2005: 20) keterampilan motorik halus adalah anak mampu mengkoordinasi otot-otot halus untuk melakukan kegiatan menggambar, melipat, mewarnai, menggunting, dan membentuk. Motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan otot – otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat misalnya kemampuan  untuk menggambar, memegang suatu benda, dan lain-lain (Soetjiningsih, 1995: 29). Motorik halus menurut Moeslichatoen (2004: 16) merupakan kegiatan yang menggunakan otot halus pada kaki dan tangan yang memerlukan kecepatan, ketepatan, dan keterampilan menggerakkan. Sumatri (2005: 145) menyatakan bahwa kegiatan pengembangan motorik dan fisik merupakan elemen penting juga dalam pengembangan sosial anak, hal ini akan bermanfaat bagi anak dalam bersosialisasi dengan anak sebaya ketika bermain yang akan menyertakan aspek kepemimpinan, penyelesaian masalah, kerjasama dan lain sebagainya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa motorik halus pada anak keterampilan anak dalam melakukan sesuatu, mampu mengkoordianasi otot-otot halus dengan muncul kegiatan-kegiatan menggambar. Mulai melakukan hal-hal yang menurutnya menyenangkan seperti menari, bernyanyi dan lain-lain dengan keterampilan menggerakkan.

Perkembangan latihan menggambar anak dipengaruhi oleh koordinasi mata dengan tangan. Pergerakan tangan akan bekerja atau melakukan kegiatan menggambar pada anak pada saat anak mengenal dengan melihat objek. Orang secara umum beranggapan Kegiatan anak dalam latihan menggambar bukan sekedar mengisi waktu luang atau pun perilaku merusak, misalnya anak mencorat-coret tembok, sebenarnya kegiatan tersebut bukan merusak melainkan nampaknya perkembangan yang terjadi pada anak.


Perkembangan seorang anak dapat dilihat melalui gambar karya seni rupa anak. Pengelompokan periodisasi karya seni rupa anak dimaksudkan agar kita mudah mengenali karakteristik perkembangan anak berdasarkan usianya.

RANGKUMAN GAMBARAN PERKEMBANGAN
KEGIATAN MENGGAMBAR PADA ANAK DAN REMAJA
Sir Cyril Burt
Ruth Griffiths
Viktor Lowenfeld & Lambert Brittain
Amir Hamzah Nasution & Oejeng Soewargana
Masa Mencoreng
(usia 2-5 Tahun)
1)Tahapan  Goresan
Masa Corengan
(usia 2-4 tahun)
Peiode menggores
(sampai usia 3 tahun)
Masa Garis
(Usia 4 Tahun)
2)& 3)  Tahap Bentuk Geometris Kasar dan Garis
Masa Prabagan
(usia 4-7 tahun)
Periode Skema
(usia 3-7 tahun)
Masa Perlambangan Terurai
(usia 5-6 Tahun)
4) TAhap Peniruan Objek


Masa Realisme Terurai
(usia 7-8 tahun)
5) 6) & 7) Tahap Juxtaposition
Masa Bagan
(usia 7-9 tahun)
Peiode Bentuk dan Garis
(usia 7-9 tahun)
Masa Realisme Cerapan
(usia 9-10 tahun)
8) Tahap Pemaduan Bagian
Masa Realisme
(usia 9-12 tahun)
Periode Silhuet
(usia 9-10 tahun)
Masa Represif ( usia 11-14 tahun, terutama usia 13 tahun)
9) & 10) Tahap Representasi
Masa Naturalisme Semu
(usia 12-14 tahun)
Periode Perspektif
(usia 10-14 tahun)
Masa kebangkitan Rasa Artistik
(usia 15 tahun)
11) Tahap Perkembangan Tema
Masa Kepastian
(14-17 tahun)


Bahan 1
Sumber: 1) Education Through Art, Hebert Read (1956); 2) Creative and Mantal Growth. Viktor Lowenfeld & Lambert Brittain (1970); dan Pengantar Ilmu Dijiwa Kanak-kanak Nasution & Soewargana


Sumber.
Materi Perkuliahan Perkembangan Peserta Didik oleh Dosen Drs. Jajang Suryana M,Sn.
Febrianingsi, Renita. 2014. Tingkat Pencapaian Perkembangan Motorik Halus Anak Tk Aba  
           Kelompok B Se-Kecamatan Minggir Sleman Yogyakarta. (Online).  
            (http://eprints.uny.ac.id/13471/1/SKRIPSI.pdf , Diakses pada tanggal 3 Oktober 2015,  
              pukul 07.32 WITA).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar