Sabtu, 12 September 2015

1. Pengembangan Peserta Didik (Perkembangan Anak)

Perkembangan Anak
By : Fitri Ayu Nurjannatin
Pengembangan Peseta Didik (Tugas 1)

Kehidupan manusia dari masa janin hingga meninggal, kehidupan yang mereka jalani takkan bisa lepas dari pertumbuhan dan perkembangan, dari tahun ke tahun kehidupan seseorang akan akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikisnya karena yang menyebabkan adanya faktor pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan dan pertumbuhan Perkembangan yang mempengaruhi pada keadaan psikis yaitu pada kejiwaan, sedangkan pertumbuhan akan terlihat pada fisiknya yaitu keragaan tubuh yang dimilikinya.

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar hingga luas yang bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan merupakan pertumbuhan secara fisiologis sebagai hasil dari proses kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam perjalanan waktu tertentu. Hasil pertumbuhan berupa bertambahnya ukuran kuantitatif dari fisik anak seperti, bertambahnya tinggi dan berat badan, kekuatan, atau pun proporsi sehingga secara ringkas pertumbuhan adalah proses perubahan dan kematangan fisik yang menyangkut perubahan ukuran atau perbandingan. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan fisiolgis. Proses perkembangan akan berlangsung sepanjang manusia, sedangkan proses pertumbuhan akan berhenti jika seorang telah mencapai kematangan fisik (Sitti Hartinah, 25:2008)

Intinya petumbuhan dan perkembangan sangat perperan penting bagi hidup manusia karena memungkinkan berfungsi untuk  menyesuaikan kehidupan dimana ia hidup. Pertumbuhan merupakan perubahan pada suatu bentuk yang terlihat seperti hanya kecil menjadi tinggi, ringan menjadi berat atau pun sebaliknya. Sedangkan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada dirinya atas kemauan atau pun niatnya seperti halnya bodoh menjadi pintar dengan keinginan dengan belajar, cara bersikap dan berperilaku semakin dewasa seorang anak akan berfikir dewasa pula, sesuatu yang tidak tahu akan menjadi tahu, atau pun sebaliknya. Maka dari itu Psikologi perkembangan pada anak sangat dibutuhkan dengan sebaik mungkin, karena pada anak usia dini sangat menangkap apa yang mereka lihat dan mereka dengar. Alangkah baiknya perkembangan anak diterapkan dengan sebaik mungkin agar berguna dan berperan penting bagi perkembangan anak.

Pada masa dini anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Mulai dari pertumbuhan, berbicara atau pun berbahasa , perkembangan mental dan anak pun mudah meniru apa yang terjadi di alam dan melihat kenyataan yang ada. Untuk itu anak perlu didikan yang khusus dan jauhkan anak dari pengaruh sikap dan buruknya suatu perbuatan karena apa yang ia lihat akan mudah ditangkap oleh anak. seorang ibu tidak ingin menjadikan anak mempunyai sikap dan buruk dari dini hingga ia tua. Hal yang paling penting yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru pada masa ini adalah dengan memberi perhatian terhadap karya yang sedang dibuat anak sehingga tercipta kemampuan komunikasi anak dengan orang dewasa melalui bahasa visual.

            Dalam buku Sitti Hartinah, Hurlock (1997:29) bahwa prinsip-prinsip perkembangan meliputi :
1.      Perkembangan Melibatkan Adanya Perubahan.
Perkembangan selalu ditandai adanya perubahan yang bersifat progresif yang bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dengan cara realisasi diri dan pencapaian kemampuan genetik karena pertumbuhan dan perkembangan merupakan istilah yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu, Perubahan dalam arti perkembangan termasuk perubahan dalam arti ukuran, baik tinggi, berat badan, memori, penalaran dan sebagainya. Perubahan juga terjadi dalam proporsi baik dalam pentuk tubuh maupun kemampuan. Perubahan juga meliputi hilangnya ciri lama untuk mendapatkan ciri baru.
2.      Perkembangan Awal Lebih Kritis dari Perkembangan Selanjutnya.
Perkembangan merupakan proses kontinun, dimana perkembangan sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu, kesalahan atau pun gangguan pada perkembangan awal akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya, sikap, kebiasaan pola tingkah laku yang dibentuk pada tahun-tahun pertama akan menentukan seberapa jauh individu dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan pada tahap-tahap berikutnya. Kondisi yang mempengaruhi perkembangan awal adalah hubungan pribadi yang menyenangkan, keadaan emosi, metode melatih anak, peran yang dini, struktur keluarga dimasa kanak-kanak, serta rangsangan lingkungan.
3.      Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan
Dalam kehidupan sulit perubahan yang merupakan hasil belajar dengan perubahan karena kematangan. Hasil keduanya saling terintegrasi, hanya dapat ditandai bahwa perubahan karena belajar dengan usaha sadar dan latihan.
4.      Pola Perkembangan Dapat Diramalkan
Pola perkembangan manusia mengikuti pola umum. Oleh karena itu dengan melakukan pengamatan longitudinal sejak awal perkembangan anak, akan dapat diramalkan pola perkembangan berikutnya, baik yang menyangkut pertumbuhan fisik maupun perkembangan psikis.
5.      Pola Perkembangan mempunyai Karakteristik yang Dapat Diramalkan.
Karakteristik ini meliputi dalam hal ukuran, dan kapan kematangan atau yang sering disebut dengan masa peka ( masa yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan tertentu). Akan muncul, perencanaan pendidikan, persiapan untuk tahap berikutnya, serta perencanaan pekerjaan maupun kepentingan adopsi.
6.      Dalam Perkembangan ditemui perbedaan individual
Meskipun perkembangan manusia mengikuti pola umum, tetapi tempo dan irama perkembangan bersifat individual , dalam pengertian kecepatan, urutan perkembangan, derta kualitas kemampuan yang dapat dicapai setiap individu tidak sama, hal tersebut menyangkut sifat manusia yang unik.
7.      Setiap Periode Perkembangan mengandung harapan sosial
Kelompok sosial mengharapkan setiap individu dalam kelompoknya dapat bersikap sama dan mempunyai kemampuan khusus yang sama pada tahap perkembangan tertentu, itulah yang disebut dengan harapan sosial. Harapan sosial sering pula dipakai oleh kelompok masyarakat sebagai cerita untuk menetapkan apakah perkembangan seseorang termasuk perkembangan yang normal atau tidak.
8.      Setiap perkembangan individual mengandung bahaya sosial
Walaupun pola perkembangan bergerak normal, selalu di waspadai adanya gangguan, baik yang berasal dari diri sendiri  maupun lingkungan, gangguan dapat mempengaruhi penyesuaian fisik, psikologis maupun sosial. Akibatnya, secara tidak sengaja memungkinkan anak mengubah pola perkembangan sehingga menghasilkan daerah yang mendatar, mengubah pola mendatar atau bahkan menurun pada grafik perkembangan anak. Jika tidak di waspadai, hal tersebut akan merugikan keseluruhan perkembangan anak.
9.      Kebahagiaan bervariasi pada berbagai fase perkembangan.
Kebahagiaan merupakan pengalaman subjektif yang tidak mungkin digambarkan dengan ukuran dan prosedur objektif. Subjektifitas rasa bahagia tersebut menyangkut perbedaan individual yang berbeda antara satu dengan yang lain, juga menyangkut subjektifitas pada setiap tahapan perkembangan.

Perkembangan seorang anak dapat dilihat melalui gambar karya seni rupa anak. Pengelompokan periodisasi karya seni rupa anak dimaksudkan agar kita mudah mengenali karakteristik perkembangan anak berdasarkan usianya.

RANGKUMAN GAMBARAN PERKEMBANGAN
KEGIATAN MENGGAMBAR PADA ANAK DAN REMAJA
Sir Cyril Burt
Ruth Griffiths
Viktor Lowenfeld & Lambert Brittain
Amir Hamzah Nasution & Oejeng Soewargana
Masa Mencoreng
(usia 2-5 Tahun)
1)Tahapan  Goresan
Masa Corengan
(usia 2-4 tahun)
Peiode menggores
(sampai usia 3 tahun)
Masa Garis
(Usia 4 Tahun)
2)& 3)  Tahap Bentuk Geometris Kasar dan Garis
Masa Prabagan
(usia 4-7 tahun)
Periode Skema
(usia 3-7 tahun)
Masa Perlambangan Terurai
(usia 5-6 Tahun)
4) TAhap Peniruan Objek


Masa Realisme Terurai
(usia 7-8 tahun)
5) 6) & 7) Tahap Juxtaposition
Masa Bagan
(usia 7-9 tahun)
Peiode Bentuk dan Garis
(usia 7-9 tahun)
Masa Realisme Cerapan
(usia 9-10 tahun)
8) Tahap Pemaduan Bagian
Masa Realisme
(usia 9-12 tahun)
Periode Silhuet
(usia 9-10 tahun)
Masa Represif ( usia 11-14 tahun, terutama usia 13 tahun)
9) & 10) Tahap Representasi
Masa Naturalisme Semu
(usia 12-14 tahun)
Periode Perspektif
(usia 10-14 tahun)
Masa kebangkitan Rasa Artistik
(usia 15 tahun)
11) Tahap Perkembangan Tema
Masa Kepastian
(14-17 tahun)


Bahan 1
Sumber: 1) Education Through Art, Hebert Read (1956); 2) Creative and Mantal Growth. Viktor Lowenfeld & Lambert Brittain (1970); dan Pengantar Ilmu Dijiwa Kanak-kanak Nasution & Soewargana



Hartina, Sitti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung; PT Refika Aditama
Umi, Chuisum dan Windy. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar