Minggu, 20 April 2014

Pakem pada Seni Tradisi

Apa itu PAKEM?, kata pakem tak asing lagi didengar oleh Saya, pernah terdengar kata PAKEM namun saya tidak mengerti apa itu makna dari pakem. Dimana-mana kata PAKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif Kreatifitas Efektif dan Menyenangkan. Berbicara mengenai PAKEM didalam kesenian. Seni merupakan bagian dari suatu kreatifitas yang estetis. Daldjoeni(1977) memberi pengertian tentang kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam hal ini hubungan antara dirinya dengan lingkungan, baik dalam hal material maupun psikis.
Seni tradisi merupakan aksi dan tingkah laku kesenian secara alamiah yang ada sejak nenek moyang dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dalam suatu kaum atau bangsa tertentu. Tradisi suatu daerah tertentu akan musnah jika penerus dari daerah tersebut tidak melestarikannya. Seni tradisional adalah segala hal kesenian dari daerah dan masyarakat tertentu yang dijaga dan dilestarikan secara turun temurun kemurnian dan keutuhannya. Karya-karya seni tradisi ini dihasilkan menurut hasil budaya suatu masyarakat dan daerah tertentu. Nilai-nilai dan landasan filosofis yang ada pada seni tradisional umumnya tidak berubah dari masa kemasa, bentuk-bentuk seni rupa tradisional dibuat daniciptakan kembali mengikuti suatu aturan (pakem) yang ketat berdasarkan sisitem keyakinan dan otoris yang hidup dimasyarakat semisalnya wayang golek.

Kreativitas masyarakat pada jaman dulu membuat wayang golek yang terbuat dari kayu yang memiliki tiga dimensi seperti boneka. Wayang golek dibuat  lebih realis dibanding dengan wayang kulit dan wayang lainnya. betuk wayang golek menyerupai bentuk badan manusia dia juga dilengkapi dengan kostum yang terbuat dari kain. Pertunjukan wayang golek selain untuk tontonan biasa, jga masih sering dipentaskan sebagai upacara bersih desa.
Lakon yang diperagakan berasal dari babad Menak yaitu sejarah tanah arab menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Menurut keterangan, cerita ini dikarang oleh Pujangga Ronggowarsito.wayang golek cukup jelas dengan penggolongan simbolisnya. 1. Warna merah untuk watak kemurkaan. 2, warna putih untuk baik dan jujur. 3, warna merah jambu untuk watak setengah-setengah. 4, warna hijau untuk watak yang tulus. 5, warna hitam untuk watak kelanggengan. Kostum wayang juga menunjukkan status dan peranannya. Kostum topeng adalah untuk peran raja, kostum rompi untuk peran canti, dan kostum serban untuk adipati.
Pada mulanya yang dilakonkan pada wayang golek ini adalah cerita panji dan wayangnya disebut wayang golek menak. Wayang golek sebagai suatu kesenian tidak hanya mengandung nilai estetika semata, tetapi meliputi keseluruhan nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu disosialisasikan oleh para seniman dan seniwati pedalangan yang mengembangkan kode etik pedalangan. Kode etik pedalangan tersebut dinamakan “sapta sila kehormatan seniman seniwati jawa barat”. Rumusan kode etik pedalangan trsebut merupakan hasil musyawarah para seniman seniwati pedalangan pada tanggal 28 Februari 1964.

Tradisi wayang golenk sampai sekarangpun dijadikan sebagai tontonan berdasarkan nilai-nilai PAKEM yang ada pada wayang golek tersebut. Dari bentuk, pakaian dan warna menyesuaikan cerita, cara mempertunjukan, karakter toko dan waktu pada pendalangan tersebut.

2 komentar: