Selasa, 15 April 2014

Aliran Pendekatan Psikologi Seni

Dalam pembelajaran mata kuliah Psikologi seni dengan bimbingan dosen bapak Drs. Jajang Suryana tema yang dibahas  pada tanggal 19 Maret 2014 tentang Pendekatan Psikologi tentang seni. Adapun ringkasan yang diperoleh dalam pembahasan matakuliah psikologi seni.

           Pada Pendekatan psikologi terhadap dua bentuk pendekatan psikologi seni yaitu psikologi gestaltims (the psychologi of vision, psikologi cerapan) dan psikologi  analitik dari Carl Gustav Jung. Pendekatan psikologi yang dibahas ialah psikologi analitik. Dalam pembicaraan psikologi analitik , khususnya ketika membahas seni modern, kita akan menemukan sebutan exravented(model prilaku yang bersifat objektif). Extraverted adalah bentuk lain untuk menyebut tampilan seni yang dianggap bersifat universal. Universal dalam seni modern sering menunjukkan makna yang kabur yang dianggap memiliki sesuatu yang sifat mendunia yang memiliki nilai yang sama diseluruh dunia . Introverteed (kebalikan dari kondisi ekstraverted . sikap intoved digunakan untuk menyebut tampilan karya seni yang bersifat individual.

         Sifat ekstraved menurut jung ditandai dengan libio yang mengalir keluar berminat kepada Kejadian-kejadian orang dan benda juga memiliki hubungan serta ketergantungan terhadap hal tersebut, orang ekstravet mengadakan hubungan dengan dunia luar melalui intelek, perasaan, atau intuisiny. Mereka mudah terikat oleh fakta tidak dapat melihat sesuatu diluar fakta., menyukai logika dan keteraturan lebih tertarik kepda dunia luar  dan tidak menyukai kesendirian. Sebaliknya sikap introvet ditandai dengan liibio yang mengalir kedalam:terpusat pada faktor-faktor subjektif:menarik diri  dan dikuasai kebutuhan dalam prang introvet tidak berminat pada fakta, melainkan pada ide (gagasan). 

Merujuk ciri-ciri tipe psikologi yang dikemukakan oleh jung. Bertalian dengan perilaku seni modern secara garis bersar terdiri atas 4 kelp.

1,  Realisme, naturalisme dan impresionisme
              Kelompok seniman yang menganut tiga aliran seni ini mengutamakan unsur fikir dalam kegiatannya. Tampilan kelompok ini menunjukkan sikap peniruan terhadap dunia luar alam, tampilan utama karya yang ketiga aliran ini adalah sesuatu yang nyata. Kenyataan inilah yang menuntut unsur pikir karena peniruan bentuk real , natural, maupu impresion adalah peniruan terhadap bentuk-bentuk yang ada di alam. Walaupun kemudian ada penambahan tertentu ikatan bentuk-bentuk yang nyata sebagai unsur utama dalam model dan objek benda yang ditiru tetap ketat . sesuatu yang nyata tanpak jelas dalam bentuk luar objek.
Mandi Pancuran
oleh: seniman Awins
             Lukisan ini yang dibuat oleh Awins menggambarkan sosok seorang wanita yang sedang mandi dengan menggunakan air pancuran. yang berhubungan dengan ekstravet pada lukisan ini telah menggambarkan kejadian orang an benda yang memiliki hubungan. seperti halnya pada lukisan tersebut seorang wanita yang memiliki hubungan dengan air dan guci sebagai tempat air yang mana wanita berkehendak untuk mandi. Semua manusia yang hidup didunia ini juga membutuhkan mandi untuk bisa merawat dirinya. Kejadian tersebut sering terjadi di dunia ini. Ekstravet, mereka yang terikat oleh fakta, mereka menggambar dengan fakta yang ada pada apa yang mereka lihat.

2.      Superrealisme dan futurisme
Peranan sensasi sangat keras kuat dalam konsep kegiatan kelompok ini. Mereka menunjukkan perhatian terhadap nilai-nilai spiritual dan memanggapi dunia luar alam. Dunia luar, bagi kelompok ini masih menjadi perhatian yang utama. Mereka menggunakan sensasi bentuk nyatadengan menambahakan unsur-unsur tampilan yang luar bias, berlebihan bahkan menampakkan kondisi yang ada didunia luar nyata.

3. Faufisme dab ekspresionisme
          Peranan sensasi sanagat kuat dsenimannya alam konsep kegiatan kelompok ini. Karya mereka menampilkan kerinduan terhadap sensasi rasaperseorangan . seniman-seniman ini mengutamakan subjektivitas dirinya dalam mengelola karya,
Maurice De Vlaminck
                Karya lukisan yang dibuat Maurice De Vlaminck tidak menggambarkan objek yang fakta apa adanya, tetapi menggambar dengan semaunya sendiri dan inilah yang disebut dengan intraved.


       4. Cubisme, constructivisme dan functionalisme
Bagi kelompok ini, instuisi menjadi titik pusat konsep berfikir mereka mereka mennjukan keasikan dengan bentuk-bentuk mujarat (abstrak)
Kelompok pertama memiliki latar sikap objektif seniammnya. Bentuk-bentuk akan menjdadi dasar tiruan fotografis maupun impresionisme. Keberadaan objek mengontrol kegiatan jasmani. Seluruh perhatian seniman ditunjukan hanya untuk meneliti kepastian objek. Faktr bawah sadar dan kejiwaan seniman mungkian bisa tersalurkan melalui pengaturan komposisi dan warna.
Para seniman realis dan naturalis lebih menampilkan sifat ekstrafet, karena mereka mengutamakan peniruan dunia luar alam. Agak berbeda dengan kaum presionisme, walaupun mereka tetap mengacu, objek tidak seslalu sesuatu yang tanpak sebagai bentuk dalam kenyataan, sikap objektif mereka dibarengi sikap  subjektif dalam menangkap objek untuk digambarkan kembali. Hal tersebut menunjukkan gambaran dalam dari kenyataan luar.
Kelompok kedua menggunakan imajinasi. Imajinasi yang menguasai perasaan seniman kelompok ini bisa imajinasi figuaraif maupun non figuratif, seniman kelompok ini yang memiliki sifat ekstravet, harus bersetuju dengan kenyataan dalam memanipulasi , materi untuk memenuhi tuntutan imajinasinya. Mereka nayalurkan ciri pribadinya kepada objek , sehinnga objek yang ditampilkan bisa mewakili dirinya. Etapi yang memiliki sifat  introvet  mereka lebih mementingkan  otomatisasi perasaan yang dikuasai alam sadarnya.
Kelompok ketiga dilatari sikap objektif dan subjektif. Senasai yang memotori sikap mereka, pada kelompok yang ekstravet, sangat dibatasi oleh keadaan objek. Tetapi seperti dikemukakan oleh jung reaksi terhadap objek bukan pada kenyataanya, bukan pula pada tampilan dangkal melainkan pada nilai sensasinya. Kualitas rasional dan spriritual dikesampingkan objek sebagai hasil pengalaman   penginderaan, ditampilkan dengan titik berat pada derajat sensasi. Kelompok yang bersifat entrovet lebih dikenal dengan sebutan tipe haptik. Tipe ini tentu saja lebih banyak merupakan sifat bawaan.

Kelompok keempat menmpatkan intuisi sebagai penggerak utama sikap berfikir mereka. Kelompok ini bisa dikatakan cenderung menampilkan sifat introvet, instuisi  seniman tidak langsung berhubungan dalam bentuk eksternal, diluar ekspresi . ada kelompok yang bisa disebut sebagai kelompok dengan sikat ekstrvet b. Hal tersebut tanpak pada jenis tamilan karya arsitekstur fungsional dan dalam sejumlah seni industri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar