Senin, 26 Mei 2014

Karakteristik Kondisi Seni


Seni merupakan suatu kreativitas yang dimiliki oleh setiap manusia. Seni juga merupakan proses awal manusia dalam meluapkan perasaan, ide dan gagasan yang dihasilkan dalam bentuk sebuah karya. Seni selalu berhubungan dengan budaya. Budaya berasal dari bahasa Sansekerta (Buddayah), dan bentuk jamaknya adalah Budi dan Daya. Budi: artinya akal, pikiran, nalar. Daya: artinya usaha, upaya, Ikhtiar. Jadi kebudayaan adalah segala akal pikiran dalam berupaya atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tidak diperkenalkan pun banyak dari kita sudah mengetahui dan mengenal apa itu kesenian. Baik kesenian dari daerah kita sendiri maupun dari daerah lain. Setiap daerah memiliki suatu kebudayaan seni, semisalnya seni tari yang menggambarkan ciri khas daerah tertentu, begitu pula seni drama atau tether, seni musik, seni sastra yang ada ada setiap daerah dan menggambarkan ciri khas daerah tertentu.

Berbicara mengenai kesenian, seseorang mengungkapkannya melalui berbagai macam seni, contohnya yang diungkapkan melalui seni rupa, seni tari, seni musik, seni pertunjukan, seni sastra, seseorang akan mempunyai keterampilan dan bakat pada seni yang dipertunjukan dan mereka akan menjadi populer dipandang oleh penonton dengan bakat dan seninya dihalayak ramai. Namun dalam penempatan karakteristik (kondisi) seni pada setiap seni yang dipertunjukakan kadang pula oleh pengamat atau penonton salah menilai dan menempatkan karakteristik atau kondisi seni yang pada seni tersebut. Mengapa demikian? Dibawah ini akan dibahas seni dan penempatan karakteristik seninya.

Seni rupa merupakan karya seni yang berwujud dua dimensi dan tiga dimensi. Seni yang berwujud dua dimensi salah satu contohnya seni lukis, dan karya seni yang berwujud tiga dimensi salah satu contohnya seni patung. Seni lukis merupakan sebuah objek tertentu yang di gores diatas kertas, kanvas dan berbagai tempat yang selayaknya memililiki nilai estetis untuk digores serta diwarnai dan menghasilkan suatu hasil karya yang bernilai estetis. Dalam penempatan karakteristik atau kondisi seni. Dari sekian orang yang mempunyai bakat dalam melukis mereka bisa saja melukis apa yang mereka inginkan dengan bentuk serealis mungkin. Namun dalam hal ini kadang pula terdapat peniruan terhadap lukisan milik karya orang lain.  Contohnya lukisan monalisa ciptaan leonardo da vinci.
Ilmukelasberat.blogspot.com

Untuk penempatan karakteristik atau kondisi seni pada lukisan monalisa yang ditiru oleh orang lain, bagi orang-orang yang mengenal lukisan monalisa yang diciptakan onardo da vinci.akan beranggapan bahwa monalisa merupakan karya onardo da vinci. yang ditiru maupun diedit oleh orang lain.
  
 Untuk Penempatan karakteristik seni pada pertunjukan atau film maupun sinetron tidak pada penemapatannya. Yang menjadi pandangan dalam karakter pada film maupun sinetron yang ditonton oleh pengamat adalah pemain dari film atau sinetron tersebut. Contohnya sinetron “Ganteng-ganteng Srigala”  yang populer di kalangan remaja saat ini yang terdiri dari aktor dan aktris yang masih ada diusia remaja yang berparas cantik dan tampan. Sinetron ini telah menjadi tontonan bagi kalangan remaja. Adapun karakter khusus karya seni yang ternampakkan pada sinetron tersebut pada pemain-pemain dari “Ganteng-ganten Srigala” bukan pada pencipta dan pembuat sinetron.


   Di jaman modern ini masyakat sekarang khususnya kalangan remaja yang sering menonton sinetron maupun film yang menjadi acuan utama yaitu pada pemain-pemain yang ditonton dan sering kali menghiraukan siapa pencipta atau Sutradara yang berperan penting dalam pembuatan naskah drama. Produser yang berperan penting dalam jalannya sinerton yang dibuat. Editing yang berperan penting dalam keindahan pada sinetron. Desainer tempat, costum dan make over yang juga berperan penting dalam nilai estetis pada sinertron yang dimainkan.

   Begitu pula penempatan karakteristik seninya pada seni musik dan seni tari yang dimainkan oleh aktris dan aktor yang terkenal, yang menjadi peniaian utama ialah pada pemain yang memainkannya, sedangkan pencipta dan pelatih dari tari maupun musik tersebut menjadi acuan terakhir atau bisa saja dari beberapa masyarakat menghiraukannya. Oleh karena itu jangan pula menempatan karakteristik atau kondisi seni yang dapat dilihat oleh mata. Namun lihatlah juga karakteristik atau kondisi seni yang mengandung arti nilai estetik dari suatu kesenian.