Seni merupakan
suatu kreativitas yang dimiliki oleh setiap manusia. Seni juga merupakan proses
awal manusia dalam meluapkan perasaan, ide dan gagasan yang dihasilkan dalam
bentuk sebuah karya. Seni selalu berhubungan dengan budaya.
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta (Buddayah), dan bentuk jamaknya adalah
Budi dan Daya. Budi: artinya akal, pikiran, nalar. Daya: artinya usaha, upaya,
Ikhtiar. Jadi kebudayaan adalah segala akal pikiran dalam berupaya atau
berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tidak diperkenalkan pun banyak dari kita sudah mengetahui dan mengenal apa
itu kesenian. Baik kesenian dari daerah kita sendiri maupun dari daerah lain.
Setiap daerah memiliki suatu kebudayaan seni, semisalnya seni tari yang
menggambarkan ciri khas daerah tertentu, begitu pula seni drama atau tether,
seni musik, seni sastra yang ada ada setiap daerah dan menggambarkan ciri khas
daerah tertentu.
Berbicara mengenai kesenian,
seseorang mengungkapkannya melalui berbagai macam seni, contohnya yang
diungkapkan melalui seni rupa, seni tari, seni musik, seni pertunjukan, seni
sastra, seseorang akan mempunyai keterampilan dan bakat pada seni yang
dipertunjukan dan mereka akan menjadi populer dipandang oleh penonton dengan
bakat dan seninya dihalayak ramai. Namun dalam penempatan karakteristik
(kondisi) seni pada setiap seni yang dipertunjukakan kadang pula oleh pengamat
atau penonton salah menilai dan menempatkan karakteristik atau kondisi seni
yang pada seni tersebut. Mengapa demikian? Dibawah ini akan dibahas seni dan
penempatan karakteristik seninya.
Ilmukelasberat.blogspot.com
Untuk penempatan
karakteristik atau kondisi seni pada lukisan monalisa yang ditiru oleh orang
lain, bagi orang-orang yang mengenal lukisan monalisa yang diciptakan onardo da
vinci.akan beranggapan bahwa monalisa merupakan karya onardo da vinci. yang
ditiru maupun diedit oleh orang lain.
Untuk Penempatan karakteristik seni pada
pertunjukan atau film maupun sinetron tidak pada penemapatannya. Yang menjadi
pandangan dalam karakter pada film maupun sinetron yang ditonton oleh pengamat
adalah pemain dari film atau sinetron tersebut. Contohnya sinetron
“Ganteng-ganteng Srigala” yang populer
di kalangan remaja saat ini yang terdiri dari aktor dan aktris yang masih ada
diusia remaja yang berparas cantik dan tampan. Sinetron ini telah menjadi
tontonan bagi kalangan remaja. Adapun karakter khusus karya seni yang
ternampakkan pada sinetron tersebut pada pemain-pemain dari “Ganteng-ganten
Srigala” bukan pada pencipta dan pembuat sinetron.
Di jaman modern ini masyakat sekarang
khususnya kalangan remaja yang sering menonton sinetron maupun film yang
menjadi acuan utama yaitu pada pemain-pemain yang ditonton dan sering kali
menghiraukan siapa pencipta atau Sutradara yang berperan penting dalam
pembuatan naskah drama. Produser yang berperan penting dalam jalannya sinerton
yang dibuat. Editing yang berperan penting dalam keindahan pada sinetron.
Desainer tempat, costum dan make over yang juga berperan penting dalam nilai
estetis pada sinertron yang dimainkan.
Begitu pula penempatan karakteristik
seninya pada seni musik dan seni tari yang dimainkan oleh aktris dan aktor yang
terkenal, yang menjadi peniaian utama ialah pada pemain yang memainkannya,
sedangkan pencipta dan pelatih dari tari maupun musik tersebut menjadi acuan
terakhir atau bisa saja dari beberapa masyarakat menghiraukannya. Oleh karena itu jangan pula menempatan
karakteristik atau kondisi seni yang dapat dilihat oleh mata. Namun lihatlah
juga karakteristik atau kondisi seni yang mengandung arti nilai estetik dari
suatu kesenian.